Desa Raksasari, yang terletak di Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, adalah salah satu contoh desa yang berhasil menanam sayur sendiri. Desa ini telah melibatkan lansia dalam pertanian kecil di rumah mereka. Hal ini membuktikan bahwa usia tidak menjadi penghalang untuk terlibat dalam dunia pertanian dan berkontribusi pada ketahanan pangan di desa mereka.
Dalam beberapa tahun terakhir, desa ini telah mengadakan program pertanian kecil di rumah bagi lansia. Dalam program ini, lansia diberikan pelatihan dan dukungan untuk menanam sayur di pekarangan rumah mereka. Mereka diberikan bibit, pupuk, dan perlengkapan taman untuk memulai kegiatan bertani mereka sendiri.
Program ini memiliki manfaat ganda. Pertama, lansia merasa lebih produktif dan memiliki rasa tujuan dalam hidup mereka. Mereka merawat tanaman mereka dengan penuh kasih sayang dan kebanggaan, dan merasakan kepuasan ketika mereka berhasil panen sayur yang sehat dan lezat. Kegiatan ini juga memberi mereka kesempatan untuk melakukan aktivitas fisik yang bermanfaat bagi kesehatan mereka.
Keuntungan lain dari program ini adalah peningkatan ketahanan pangan di desa Raksasari. Dengan adanya pertanian kecil di rumah, desa ini tidak hanya mengandalkan pasokan sayur dari luar. Mereka dapat memenuhi kebutuhan sayur mereka sendiri dan bahkan memiliki sisa untuk dijual atau dibagikan kepada tetangga. Ini adalah langkah kecil namun signifikan dalam meningkatkan kedaulatan pangan desa, mengurangi ketergantungan pada suplai dari luar, dan mengurangi biaya pengeluaran untuk membeli sayur.
Bapak Bambang, Kepala Desa Raksasari, sangat mendukung program ini dan melihat potensi yang besar dalam melibatkan lansia dalam pertanian kecil. Dia percaya bahwa lansia adalah aset yang berharga bagi desa mereka dan mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman yang dapat diandalkan dalam bidang pertanian. Dengan melibatkan lansia, desa ini dapat menciptakan sinergi generasi dan memastikan kelangsungan dan kesuksesan program pertanian kecil mereka.
Mengatasi Tantangan di Desa Raksasari
Program pertanian kecil di rumah ini tidak datang tanpa tantangan. Salah satu tantangan utama adalah minimnya pengetahuan dan pengalaman lansia dalam pertanian modern. Namun, melalui pelatihan dan pendampingan yang diberikan oleh pemerintah desa dan petugas pertanian, para lansia itu belajar dengan cepat dan berhasil mencapai hasil yang memuaskan.
Tantangan lainnya adalah terbatasnya lahan yang tersedia untuk pertanian di rumah. Namun, dengan menggunakan teknik pertanian vertikal atau memanfaatkan pekarangan yang sempit dengan penanaman dalam pot, para lansia dapat mengoptimalkan ruang yang ada dan menghasilkan panen yang baik.
Dalam program ini, kolaborasi dengan tokoh masyarakat dan pemuda di desa juga sangat penting. Mereka membantu para lansia dengan persiapan lahan, perawatan tanaman, dan berbagi pengetahuan mereka tentang pertanian modern. Hal ini menciptakan suasana yang inklusif dan kolaboratif, di mana semua generasi dapat bekerja sama untuk kebaikan bersama.
Masa Depan Pertanian Desa Raksasari
Program pertanian kecil di rumah ini telah membawa banyak manfaat bagi lansia dan desa Raksasari secara keseluruhan. Di masa depan, desa ini berencana untuk mengembangkan program ini lebih jauh dengan melibatkan lebih banyak lansia dan memperluas kegiatan pertanian kecil ke berbagai jenis tanaman.
Selain itu, desa ini juga berencana untuk menjalin kerjasama dengan pihak luar, seperti perguruan tinggi atau lembaga pertanian, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lansia dalam pertanian. Dengan melibatkan ahli, desa ini berharap dapat mengadopsi teknologi pertanian terbaru dan meningkatkan kualitas dan hasil panen.
Desa Raksasari adalah contoh nyata bagaimana melibatkan lansia dalam pertanian kecil di rumah dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi lansia dan masyarakat desa secara keseluruhan. Program ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan lansia, tetapi juga mendorong ketahanan pangan dan peningkatan kualitas hidup di desa mereka. Dengan melanjutkan program ini, desa ini dapat menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa lain di seluruh negeri.
Sumber: www.contoh.com
Also read:
Pengembangan Keterampilan Digital: Membuka Peluang Baru untuk Lansia
Lansia Berkarya Seni Kerajinan
0 Komentar